JURNAL PENELITIAN ILMIAH PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL AGYA DI WILAYAH JAKARTA TIMUR
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi telah melahirkan adanya inovasi-inovasi baru yang dapat ditemukan
dalam berbagai produk. Konsumen akan melakukan tindakan yang lebih selektif
dalam memenuhi kebutuhan mereka, untuk menghadapi persaingan yang sangat
kompetitif, setiap perusahaan harus berusaha keras untuk menarik dan merebut
simpati calon konsumen agar mau membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan agar dapat sukses dalam
persaingannya adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan konsumen.
perusahaan memang sudah seharusnya berusaha untuk membangun konsumen-konsumen yang setia, meskipun begitu kesetian akan tidak sebegitu kuatnya sehingga konsumen dapat menahan godaan dari produk pesaing yang mendatangi mereka dengan proporsi nilai-nilai yang lebih kuat serta dapat memberikan konsumen semua yang telah mereka dapatkan sekarang ini ditambah dengan keuntungan-keuntungan lainya. Untuk memenangkan persaingan,perusahaan harus merancang strategi pemasaran yang efektif, meliputi juga upaya mencari konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang telah ada, mempertahankan konsumen yang telah ada merupakan suatu tugas yang tidak mudah, sebab perubahan dapat terjadi setiap saat, baik perubahaan pada diri konsumen seperti selera maupun perubahan kondisi lingkungannya.
Perusahaan juga perlu memonitor dan
meningkatkan tingkat kepuasaan konsumennya, sehingga makin tinggi tingkat
kepuasan konsumen, makin besar kemungkinan konsumen tetap setia dengan produk
tersebut. Berkaitan pula dengan adanya kebijakan penjualan mobil murah dari
TOYOTA dengan mengeluarkan mobil dengan nama AGYA yang dengan mengkombinasikan
teknologi terbaru dengan kualitas tinggi. Mobil ini memiliki 1000 cc dengan
tampilan yang elegan dan sangat cocok digunakan di perkotaan seperti Jakarta
ini terutama dengan keadaan kondisi Jakarta yang kian hari kian macet dan
naiknya harga bahan bakar minyak. Agya memang tergolong kategori mobil murah
karena dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau yaitu Rp. 100 juta. Pengadaan mobil murah ini merupakan
salah satu kebijakan dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. (kompas)
Agya yang diproduksi oleh Toyota dan Ayla yang diproduksi oleh Daihatsu,
Karimun Wagon R diproduksi oleh Suzuki dan Brio diproduksi oleh Honda.
Dalam dunia
pemasaran, dikenal istilah Marketing mix. Yaitu kombinasi empat (4) faktor
pendukung untuk keberhasilan pemasaran sebuah produk. Yaitu Product (Produk),
Price (Harga), Promotion (Promosi) dan Place (Tempat). Berhasilnya pemasaran
produk menjadi sebab dari akibat terciptanya penjualan produk yang optimal bagi
sebuah perusahaan. Empat faktor tersebut dapat dikatakan sebagai upaya yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan pelayanan terhadap sasaran konsumen
produknya. Seperti halnya price/harga yang merupakan salah satu faktor
pendukung keberhasilan penjualan sebuah produk ternyata cenderung dimaksudnya
terhadap harga yang terjangkau untuk mendapatkan produk yang berkualitas juga.
Meskipun begitu,
keberhasilan pemasaran yang menciptakan penjualan optimal dari sebuah produk
perusahaan tidak akan tercipta apabila tidak di imbangi oleh daya beli
masyarakat yang menjadi sasaran konsumennya/ target pasarnya. Dengan begitu
dapat dikatakan bahwa daya beli masyarakat / konsumen menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian sebuah produk. Seperti
halnya pembelian produk mobil murah Agya. Selain marketing dan penentuan target
pasarnya di maksudkan untuk kalangan masyarakat/konsumen dengan perekonomian
menengah ke bawah yang diupayakan oleh perusahaan. Mobil agya menjadi diminati
oleh masyarakat karena didukung oleh daya beli masyarakat/konsumen itu sendiri.
Selain itu ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhinya. Berdasarkan
latar belakang tersebut makalah/karya tulis ilmiah ini dibuat untuk dapat
mengetahui “Pengaruh Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Agya di Jakarta Timur ”
Berikut Grafik Penjualan Mobil Agya Di
Wilayah DKI Jakarta
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
bahwa rumusan masalahnya adalah
1.
Bagaimana Kebijakan Harga yang dikeluarkan oleh
Daeler Toyota?
2.
Bagaimana hubungan antara Harga dengan Keputusan Pembelian Mobil Agya?
3.
Bagaimana Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Agya?
1.3 Batasan Masalah
Dalam
penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Harga terhadap keputusan pembelian
mobil Agya di wilayah Jakarta Timur .Masalah yang akan dibahas hanya pada
konsumen yang telah membeli mobil agya di wilayah Jak-Tim melalui penyebaran
kuesioner dengan waktu kurang lebih 3-4 minggu dan disebarkan pada
responden/konsumen dengan menggunakan uji regresi.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1.
Untuk dapat Mengetahui Kebijakan Harga yang
dikelurakan oleh Daeler Toyota.
2.
Untuk dapat mengetahui Hubungan antara Harga
dengan Keputusan Pembelian Mobil Agya.
3.
Untuk dapat Mengetahui Pengaruh Harga terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Agya.
1.5
Manfat Penelitian
1.
bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk menentukan
pilihan ketika ingin membeli mobil tersebut.
2.
bagi penulis
Untuk
memberikan Informasi bagi saya pribadi.
3.
bagi perusahaan.
Penelitian
ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan
pertimbangan bagi perusahaan dalam mengeluarkan produknya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian teori
2.1.1. Pemasaran
Pemasaran
adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 2007). Pemasaran
merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah satu
dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga
dapat memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetep
berjalan. Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli
mengemukakan definisi tentang pemasaran yang keliahatanya berbeda tetapi
memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran
dari segi-segi yang berbeda, ada yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi
barang dan segi kelembagaan. Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah
kegiatan kegiatan yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu
sistem.
Kegiatan pemasaran tersebut
beroperasi dalam suatu lingkungan yang terus berkembang sebagai konsekuensi
hubungan antar perusahaan yang sama atau antar perusahaan yang berbeda, yang
dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatasi oleh sumber daya dari
perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada.
2.1.2 Strategi Pemasaran
Strategi
pemasaran merupakan pernyataan mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk
mencapai tujuannya. Tull dan Kahle (1990) mendefinisikan strategi pemasaran
sebgai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapau tujuan perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran
tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya
dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran,
positioning, elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Strategi
pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah
pada semua fungsi manajemen suatuorganisasi.
2.1.3 Harga
Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang
dievaluasi oleh konsumen, dan manajer perlu benar-benar menyadari peran harga
tersebut dalam pembentukan sikap konsumen (Mowen&Minor, 2002:318). Dalam
situasi tertentu para konsumen sangatlah sensitif terhadap harga, sehingga
harga yang relatif tinggi dibanding para pesaingnya dapat mengeliminasi produk
dari pertimbangan konsumen. Akan tetapi, dalam kasus lainnya harga dapat
dipergunakan sebagai indikator pengganti kualitas produk, dengan hasil bahwa
harga yang lebih tinggi dipandang positif oleh segmen tertentu. Kemudian harga
produk dapat memberikan baik pengaruh positif maupun negatif terhadap konsumen.
Ini merupakan konsep penting yang harus diingat oleh para manajer.
Dalam arti yang paling sempit, harga adalah jumlah uang
yang dibebankan atas suatu produk atau jasa (Kotler, 2001:439). Dalam arti luas
harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukarkan konsumen atas
manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler,
2001:439). Dari sudut pandang produsen harga merupakan komponen yang
berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan dalam artian merupakan
pendapatan. Sementara itu, dari sudut pandang konsumen harga sering kali
digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan
manfaat yang dirasakan atas suatu produk atau dalam arti kata harga merupakan
pengorbanan bagi konsumen dalam mendapatkan suatu produk. Namun secara
sederhana harga dapat diartikan sebagai sejumlah uang (satuan moneter) dan atau
aspek lain (non moneter) yang mengandung kegunaan tertentu yang diperlukan
untuk mendapatkan suatu produk/jasa.
Kotler (2005:142), dalam menyusun kebijakan penetapan
harga, perusahaan harus mengikuti prosedur enam tahap. Pertama,
perusahaan memilih tujuan penetapan harga (apakah untuk kelangsungan hidup,
laba sekarang maksimum, pendapatan sekarang maksimum, atau kepemimipian mutu
produk). Kedua, perusahaan memperkirakan kurva
permintaan, profitabilitas kuantitas yang akan terjual pada tiap kemungkinan
harga. Dalam hal ini pemasar harus memperhatikan kepekaan harga terhadap
keputusan pembelian konsumen, apakah konsumen tersebut termasuk konsumen yang
snop atau yang sangat sensitif harga, atau konsumen yang smart, yang membeli
produk tidak hanya memandang harga tapi lebih kepada kualitasnya. Kemudian juga
harus memperhatikan elastisitas harga, yaitu sejauh mana kenaikan atau
penurunan harga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Ketiga, perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada berbagai level
produksi dan akumulasi pengalaman produksi. Keempat, perusahaan
menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing. Kelima, perusahaan
menyeleksi metode penetapan harga, apakah akan memakai metode penetration
price dimana produk dijual dengan
harga murah untuk menguasai pasar atau metode skimming price yaitu
menjual produk dengan harga mahal karena memang untuk menjaga image
bahwa produk itu termasuk produk yang mewah. Akhirnya perusahaan memilih metode
harga akhir dengan memilih dari berbagai alternatif yang ada dengan
menpertimbangkan faktor psikologis pelanggan, pengaruh elemen bauran pemasaran
lainnya, kebijakan perusahaan dan pengaruh harga tersebut terhadap pihak-pihak
lain
22.2 Hasil Penelitian Sejenis/ Terdahulu
Penelitian
tedahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka menyusun penulisan
ilmiah ini. Terdapat beberapa penelitian tedahulu yang akan mengarahkan
penelitian ini diantaranya yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan oleh
Yuniarti Herwinarni (2008) dengan judul “Pengaruh Harga, Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Merek Beijing di Wilayah Kota Tegal”. Menggunakan penyebaran
kuesioner dan Dengan hasil tersebut Harga, berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian sepeda motor. Faktor pelayanan harus lebih ditingkatkan
karena merupakan faktor yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian sepeda motor merek Beijing.
2. Penelitian yang dilakukan oleh
Rahma Yona (2008) dengan judul “Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Pelanggan di took Fizza Bakkery”. Menggunakan metode kualitatif dan Diperoleh
hasil bahwa harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian Fizza Bakkery.
3. penelitian yang dilakukan anandhitya bagus arianto dengan judul
“analisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian blackberry dikota
semarang:” diperoleh bahwa pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
blackberry dikota semarang berpengaruh signifikan, penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan kuesioner ke konsumen atau pelanggan di wilayah kota
semarang.
2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan masalah dan kajian teori yang
telah penulis uraikan sebelumnya, maka penulis akan menulis tentang pengaruh
harga terhadap keputusan pembelian Mobil Agya di Jakarta Timur.
Keputusan pembelian adalah suatu
kegiatan membeli sejumlah barang barang dan jasa, yang dipilih berdasarkan
informasi yang didapat tentang produk, dan segera disaat kebutuhan dan
keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk pembelian
selanjutnya. Bagi pemasar tahap keputusan pembelian ini adalah tahap yang
sangat penting untuk dipahami karena akan berhubungan dengan keberhasilan suatu
program pemasaran. Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi
siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan
langkah-langkah dalam proses pembelian.
Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang
dievaluasi oleh konsumen. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses
pengambilan keputusan para pembeli. Pertama, peranan alokasi dari harga,
yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh
manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Kedua, peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam
mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini
terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk
menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif.
HARGA KEPUTUSAN
PEMBELIAN
2.4. Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan
maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1: Antara
harga dengan keputusan pembelian memiliki faktor yang positif dan signifikan.
H2
: Harga Berpengaruh terhadap keputusan
pembelian mobil Agya di wilayah Jakarta timur .
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definsi
Operasional
Definisi variabel adalah obyek penelitian atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini digunakan
sejumlah variabel yang dibagi menjadi dua bagian yaitu : variabel independen
(variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Definisi operasional
masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
3.1.1 Variabel Bebas (Independent Variable)
Harga
Harga merupakan salah satu fakor
penting dari sisi penyedia jasa untukmemenangkan suatu persaingan dalam
memasarkan produknya. Oleh karena itu harga harusditetapkan .
Menurut
Augusty Ferdinand (2006), harga merupakansalah satu variabel penting dalam
pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhikonsumen dalam mengambil keputusan
untuk membeli suatu produk, karena berbagai alasan. Alasan ekonomis akan
menunjukkan harga yang rendah atau harga terlalu berkompetisi merupakan salah
satu pemicu penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran, tetapi alasan
psikologis dapat menunjukkan bahwa harga justru merupakan indikator kualitas
dan karena itu dirancang sebagai salah satu instrumen penjualan sekaligus
sebagai instrument kompetisi yang menentukan.
Adapun
Indikator Harga dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yang mencirikan
harga yaitu
(Djaslim, 1996)
:
a. Harga harus
terjangkau oleh daya beli atau kemampuan konsumen.
b. Harga harus
memiliki daya saing dengan harga produk lain yang sejenis
c. Kesesuaian
antara harga dengan kualitas.
3.1.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan
pembelian terhadap pembelian mobil Agya di wilayah Jakarta Timur, Keputusan
pembelian mobil ini merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam pengambilan keputusan untuk membeli mobil Agya tersebut.
Adapun Variabel Dependen dalam
penelitian ini yaitu Keputusan pembelian dengan indikator sebagai berikut :
a.Kemantapan pada sebuah produk
b.Kebiasaan dalam membeli produk
c.Memberikan rekomendasi kepada orang lain
d.Melakukan pembelian ulang (Kotler,1995)
3.2 Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah
variabel harga, dan variabel keputusan pembelian yang diukur dengan menggunakan
skala Likert. Alasan menggunakan metode pengukuran skala Likert, karena
peneliti menggunakan sistem penyebaran angket (kuisioner), sehingga hasilnya
digolongkan dalam skala data, yaitu ordinal interval. Selanjutnya metode yang
paling efektif untuk ordinal interval adalah skala Likert
.
Sekaran (2006) menyatakan bahwa skala
Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju
dengan pernyataan pada
skala 5 titik. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban dengan susunan sebagai berikut :
a.Jawaban sangat setuju diberi score 5
b.Jawaban setuju diberi score 4
c.Jawaban kurang setuju diberi score 3
d.Jawaban tidak setuju diberi score 2
e.Jawaban sangat tidak setuju diberi score 1
Rumus
skala likert, yaitu :
Keterangan
:
RS = rentang skala
m = skor maksimal
n = skor minimal
k = jumlah kategori
dalam
melakukan skala likert dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1
Kumpulkan sejumlah
pertanyaan yang sesuai dengan sikap yang akan diukur dan dapat
diidentifikasikan dengan jelas(positif atau tidak negatif)
2
Berikan
pernyataan-pernyataan kepada sekelompok orang responden untuk diisi dengan
benar
3
Responden dari
setiap pernyataan dihitung dengan cara
menjumlahkan angka-angka dari setiap pertanyaan sedemikian rupa, sehingga
responden yang berada pada posisi yang sama akan menerima secara konsisten
nilai angka yang selalu sama. Misalnya untuk bobot nilai 5 untuk sangat p[uas
dan bobot nialai 1 untuk sangat tidak puas. Hasil hitung akan didapatkan score tiap-tiap pernyataan dan score baik untuk tiap responden maupun secara total
untuk keseluruhan responden.
4
Selanjutnya, mencari
pernyataan-pernyataan yang tidak dapat digunakan dalam penelitian.patokannya,
adalah :
a. Pernyataan
yang tidak lengkap diisi oleh responden
b. Pernyataan
yang secara totalresponden tidak menunjukan korelasi yang substansial dengan
nilai totalnya.
5
Pernyataan-perntaan
saringan akhir akan membentuk skala likert,
yang dapat dipakai untuk mengukur skala sikap serta menjadi kuesiner baru
untuk mengumpulkan data berikutnya.
Pada penelitian ini, responden
diharuskan memilih salah satu dari
kelima alter natif jawaban yang tersedia. Nilai yang diperoleh akan dijumlahkan dan jumlah tersebut menjadi nilai
total. Nilai total inilah yang akan ditafsirkan sebagai posisi responden dalam
skala Likert.
3.3 Populasi dan
Sample
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi
adalah para pengguna Mobil Agya di wilayah Jakarta Timur. Karena jumlah
populasi yang terlalu banyak sehingga tidak memungkinkan untuk diteliti seluruhnya,
maka penelitian ini diteliti dengan sampel. Sampel merupakan sebagian dari
populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan
kata lain sejumlah, tetapi tidak semua, elemen populasi akan membentuk sampel.
Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Agustus 2012di wilayah Jakarta Timur.
Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode accidental sampling yaitu jumlah sampelnya ditetapkan terlebih
dahulu sesuai dengan tujuan penelitian dan diambil sampelnya secara acak.
Penggunaan accidental sampling
dikarenakan untuk mempermudah dan mempercepat pengumpulan sampel. Sampel
merupakan sebagian atau bagian kecil dari suatu populasi, dan proses pemilihan
tersebut dikenal sebagai sampling. Sampel dalam penelitian ini akan digunakan sebagai
pertimbangan efisiensi dan mengarah pada sentralisasi permasalahan dengan
memfokuskan pada sebagaian dari populasinya.
3.4 Jenis dan Sumber
Data
Dilihat
dari sumbernya penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :
1.
Data primer
Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama baik dari
individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
kuesioner. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari hasil
penyebaran kuesioner kepada pengguna mobil Agya diwilayah Jakarta Timur. Data
primer berupa pendapat mengenai keputusan pembelian Mobil Agya di wilayah
Jakarta Timur.
2. Data
Sekunder
Data
sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, data sekunder ini
digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut. Dalam penelitian ini, data
sekunder diperoleh dari berbagai sumber bacaan, diantaranya adalah buku,
jurnal,internet maupun media informasi lainnya. Data sekunder berupa kutipan
yang diambil dari sumber-sumber yang diperoleh.
3.5 Metode Pengumpulan
Data
Metode
pengumpulan data penelitian ini adalah :
1. Kuesioner
Tujuan
kuesioner adalah memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey,
memperoleh informasi dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi
mungkin.
3.6 Teknik Pengolahan
Data
Dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengolahan data dengan langkah - langkah sebagai berikut :
a.Editing
Adapun tahapan pertama dalam pengolahan
data yang peneliti peroleh dari lapangan
dengan melakukan pengecekan terhadap
kemungkinan kesalahan jawaban responden serta ketidak pastian jawaban responden.
b.Coding
Adalah memberikan tanda atau kode
tertentu terhadap alternatif jawaban sejenis atau menggolongkan sehingga dapat
memudahkan peneliti mengenai tabulasi.
Adalah perhitungan data yang telah
dikumpulkan dalam masing-masing kategori sampai tersusun dalam tabel yang mudah
dimengerti.
3.7 Alat Analisis
Alat analisis adalah alat yang digunakan untuk menganalisis
dalam penulisan ilmiah ini adalah :
3.7.1
Analisi Regresi Linear Sederhana
Teknik dalam analisi ini menggunakan analisis regresi linear
sederhana, dengan mengguanakan alat bantu software SPSS v 20.0. Analisis linear sederhana adalah teknik
statistic yang digunakan untuk meramal bagaimana keadaaan atau pengaruh
variabel independen (bebas) terhadapa variabel devenden (terikat). Variabel
independen nya adalah harga. Sedangkan variable devendennya adalah Keputusan
Pembelian Konsumen.
Adapun persamaan regresi berganda
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
|
Keterangan :
Y =
Keputusan Pembelian Konsumen
a =
Konstanta
β1 – β7 = Koefisien regresi variabel
independen
X =
harga
e =
Residual
3.7.2 Uji Validitas
Menurut Azwar (1986) Validitas didefinisikan sebagai ukuran
seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurannya. Sedangkan Suryabrata
(1988) mengatakan bahwa validitas sebagai taraf sejauh mana suatu tes mengukur
apa yang seharusnya diukur. Jadi makin tinggi validitas suatu tes, maka tes itu
makin mengenai sasarannya, makin menunjukan apa yang seharusnya ditunjukannya.
Peneliti menggunakan kuesioner didalam penelitian sebagai pengumpulan data
penelitian, maka kuesioner yang disusun
harus mengukur apa yang ingin diukur.
Rumus
uji Validasi :
Keterangan
:
r = Koefisien validitas item yang
dicari
X = Skor yang di peroleh subjek dari
seluruh item
Y = Skor total
ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X
ΣY = Jumlah Skor dalam distribusi Y
ΣX2
= Jumlah kuadrat dalam skor
distribusi X
ΣY2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi
Y
N
= Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitasresponden dengan taraf
signifikan 5% yaitu jika r hitung mendekati angka 1 maka butir pernyataan
dinyatakan valid, sedangkan jika r hitung mendekati angka 0 maka butir
pernyataan dinyatakan tidak valid.
3.7.3 Uji
Reliabilitas
Menurut Sugiono (2005) Reliabilitas adalah serangkaian
pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran
yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Suatu tes
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan jika tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tepat, maka pengertian reliabilitas berhubungan dengan masalah ketepatan
hasil tes. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji keandalan alat ukur
dengan menggunakan teknik Cronbach Alpa. Adapun persamaannya adalah sebagai
berikut :
Keterangan
:
r11
= Reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau
butir soal
Σδb2
= Jumlah varians butir soal
δt2 = Varians total
Jumlah varians butir dapat dicari dengan cara mencari nilai
varians tiap butir, kemudian dijumlahkan taip butirnya, kemudian dijumlahkan
sebagai berikut ini :
Ketersngsn
:
δ =
Varians
ΣX = Jumlah skor
n
= Jumlah responden
Didalam menentukan hasil reliabilitas instrumen penelitian
dapat dilihat berdasarkan ketentuansebagai berikut :
1. r
hitung > r tabel, maka instrumen dikatakan realibel
2. r
hitung < r tabel, maka instrumen dikatakan tidak realibel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar