Jumat, 03 April 2015

Jurnal Penelitian Ilmiah



JURNAL PENELITIAN ILMIAH PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL AGYA DI WILAYAH JAKARTA TIMUR

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
           
            Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan adanya inovasi-inovasi baru yang dapat ditemukan dalam berbagai produk. Konsumen akan melakukan tindakan yang lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan mereka, untuk menghadapi persaingan yang sangat kompetitif, setiap perusahaan harus berusaha keras untuk menarik dan merebut simpati calon konsumen agar mau membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan agar dapat sukses dalam persaingannya adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan konsumen.

            perusahaan memang sudah seharusnya berusaha untuk membangun konsumen-konsumen yang setia, meskipun begitu kesetian akan tidak sebegitu kuatnya sehingga konsumen dapat menahan godaan dari produk pesaing yang mendatangi mereka dengan proporsi nilai-nilai yang lebih kuat serta dapat memberikan konsumen semua yang telah mereka dapatkan sekarang ini ditambah dengan keuntungan-keuntungan lainya. Untuk memenangkan persaingan,perusahaan harus merancang strategi pemasaran yang efektif, meliputi juga upaya mencari konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang telah ada, mempertahankan konsumen yang telah ada merupakan suatu tugas yang tidak mudah, sebab perubahan dapat terjadi setiap saat, baik perubahaan pada diri konsumen seperti selera maupun perubahan kondisi lingkungannya.

            Perusahaan juga perlu memonitor dan meningkatkan tingkat kepuasaan konsumennya, sehingga makin tinggi tingkat kepuasan konsumen, makin besar kemungkinan konsumen tetap setia dengan produk tersebut. Berkaitan pula dengan adanya kebijakan penjualan mobil murah dari TOYOTA dengan mengeluarkan mobil dengan nama AGYA yang dengan mengkombinasikan teknologi terbaru dengan kualitas tinggi. Mobil ini memiliki 1000 cc dengan tampilan yang elegan dan sangat cocok digunakan di perkotaan seperti Jakarta ini terutama dengan keadaan kondisi Jakarta yang kian hari kian macet dan naiknya harga bahan bakar minyak. Agya memang tergolong kategori mobil murah karena dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau yaitu    Rp. 100 juta. Pengadaan mobil murah ini merupakan salah satu kebijakan dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. (kompas) Agya yang diproduksi oleh Toyota dan Ayla yang diproduksi oleh Daihatsu, Karimun Wagon R diproduksi oleh Suzuki dan Brio diproduksi oleh Honda.

Dalam dunia pemasaran, dikenal istilah Marketing mix. Yaitu kombinasi empat (4) faktor pendukung untuk keberhasilan pemasaran sebuah produk. Yaitu Product (Produk), Price (Harga), Promotion (Promosi) dan Place (Tempat). Berhasilnya pemasaran produk menjadi sebab dari akibat terciptanya penjualan produk yang optimal bagi sebuah perusahaan. Empat faktor tersebut dapat dikatakan sebagai upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan pelayanan terhadap sasaran konsumen produknya. Seperti halnya price/harga yang merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan penjualan sebuah produk ternyata cenderung dimaksudnya terhadap harga yang terjangkau untuk mendapatkan produk yang berkualitas juga.

Meskipun begitu, keberhasilan pemasaran yang menciptakan penjualan optimal dari sebuah produk perusahaan tidak akan tercipta apabila tidak di imbangi oleh daya beli masyarakat yang menjadi sasaran konsumennya/ target pasarnya. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa daya beli masyarakat / konsumen menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian sebuah produk. Seperti halnya pembelian produk mobil murah Agya. Selain marketing dan penentuan target pasarnya di maksudkan untuk kalangan masyarakat/konsumen dengan perekonomian menengah ke bawah yang diupayakan oleh perusahaan. Mobil agya menjadi diminati oleh masyarakat karena didukung oleh daya beli masyarakat/konsumen itu sendiri. Selain itu ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhinya. Berdasarkan latar belakang tersebut makalah/karya tulis ilmiah ini dibuat untuk dapat mengetahui “Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Agya di Jakarta Timur ”






Berikut Grafik Penjualan Mobil Agya Di Wilayah DKI Jakarta

http://ffirmann.files.wordpress.com/2014/04/grafik-penjualan-lcgc-maret-2014.jpg



1.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas bahwa rumusan masalahnya adalah
1.         Bagaimana Kebijakan Harga yang dikeluarkan oleh Daeler Toyota?
2.    Bagaimana hubungan antara Harga dengan Keputusan Pembelian Mobil Agya?
3.    Bagaimana Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Agya?


1.3  Batasan Masalah
Dalam penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Harga terhadap keputusan pembelian mobil Agya di wilayah Jakarta Timur .Masalah yang akan dibahas hanya pada konsumen yang telah membeli mobil agya di wilayah Jak-Tim melalui penyebaran kuesioner dengan waktu kurang lebih 3-4 minggu dan disebarkan pada responden/konsumen dengan menggunakan uji regresi.



1.4 Tujuan Penelitian
            Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.         Untuk dapat Mengetahui Kebijakan Harga yang dikelurakan oleh Daeler Toyota.
2.         Untuk dapat mengetahui Hubungan antara Harga dengan Keputusan Pembelian Mobil Agya.
3.         Untuk dapat Mengetahui Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Mobil Agya.

1.5 Manfat Penelitian
1.         bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi bagi pihak-pihak     yang berkepentingan untuk menentukan pilihan ketika ingin membeli mobil tersebut.
2.         bagi penulis
     Untuk memberikan Informasi bagi saya pribadi.
3.         bagi perusahaan.
            Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengeluarkan produknya.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


      2.1 Kajian teori

 2.1.1. Pemasaran
            Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 2007). Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga dapat memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetep berjalan. Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang keliahatanya berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan. Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan kegiatan yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem.
Kegiatan pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang terus berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar perusahaan yang sama atau antar perusahaan yang berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatasi oleh sumber daya dari perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada.

 2.1.2 Strategi Pemasaran
            Strategi pemasaran merupakan pernyataan mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya. Tull dan Kahle (1990) mendefinisikan strategi pemasaran sebgai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapau tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatuorganisasi.

      2.1.3      Harga
Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang dievaluasi oleh konsumen, dan manajer perlu benar-benar menyadari peran harga tersebut dalam pembentukan sikap konsumen (Mowen&Minor, 2002:318). Dalam situasi tertentu para konsumen sangatlah sensitif terhadap harga, sehingga harga yang relatif tinggi dibanding para pesaingnya dapat mengeliminasi produk dari pertimbangan konsumen. Akan tetapi, dalam kasus lainnya harga dapat dipergunakan sebagai indikator pengganti kualitas produk, dengan hasil bahwa harga yang lebih tinggi dipandang positif oleh segmen tertentu. Kemudian harga produk dapat memberikan baik pengaruh positif maupun negatif terhadap konsumen. Ini merupakan konsep penting yang harus diingat oleh para manajer.
Dalam arti yang paling sempit, harga adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa (Kotler, 2001:439). Dalam arti luas harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukarkan konsumen atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler, 2001:439). Dari sudut pandang produsen harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan dalam artian merupakan pendapatan. Sementara itu, dari sudut pandang konsumen harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu produk atau dalam arti kata harga merupakan pengorbanan bagi konsumen dalam mendapatkan suatu produk. Namun secara sederhana harga dapat diartikan sebagai sejumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non moneter) yang mengandung kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk/jasa.
Kotler (2005:142), dalam menyusun kebijakan penetapan harga, perusahaan harus mengikuti prosedur enam tahap. Pertama, perusahaan memilih tujuan penetapan harga (apakah untuk kelangsungan hidup, laba sekarang maksimum, pendapatan sekarang maksimum, atau kepemimipian mutu produk). Kedua, perusahaan memperkirakan kurva permintaan, profitabilitas kuantitas yang akan terjual pada tiap kemungkinan harga. Dalam hal ini pemasar harus memperhatikan kepekaan harga terhadap keputusan pembelian konsumen, apakah konsumen tersebut termasuk konsumen yang snop atau yang sangat sensitif harga, atau konsumen yang smart, yang membeli produk tidak hanya memandang harga tapi lebih kepada kualitasnya. Kemudian juga harus memperhatikan elastisitas harga, yaitu sejauh mana kenaikan atau penurunan harga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Ketiga, perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada berbagai level produksi dan akumulasi pengalaman produksi. Keempat, perusahaan menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing. Kelima, perusahaan menyeleksi metode penetapan harga, apakah akan memakai metode penetration price dimana  produk dijual dengan harga murah untuk menguasai pasar atau metode skimming price yaitu menjual produk dengan harga mahal karena memang untuk menjaga image bahwa produk itu termasuk produk yang mewah. Akhirnya perusahaan memilih metode harga akhir dengan memilih dari berbagai alternatif yang ada dengan menpertimbangkan faktor psikologis pelanggan, pengaruh elemen bauran pemasaran lainnya, kebijakan perusahaan dan pengaruh harga tersebut terhadap pihak-pihak lain



22.2 Hasil Penelitian Sejenis/ Terdahulu
            Penelitian tedahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka menyusun penulisan ilmiah ini. Terdapat beberapa penelitian tedahulu yang akan mengarahkan penelitian ini diantaranya yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti Herwinarni (2008) dengan judul “Pengaruh Harga, Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Beijing di Wilayah Kota Tegal”. Menggunakan penyebaran kuesioner dan Dengan hasil tersebut Harga,  berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor. Faktor pelayanan harus lebih ditingkatkan karena merupakan faktor yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Beijing.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rahma Yona (2008) dengan judul “Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan di took Fizza Bakkery”. Menggunakan metode kualitatif dan Diperoleh hasil bahwa harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Fizza Bakkery.
3. penelitian yang dilakukan anandhitya bagus arianto dengan judul “analisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian blackberry dikota semarang:” diperoleh bahwa pengaruh harga terhadap keputusan pembelian blackberry dikota semarang berpengaruh signifikan, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner ke konsumen atau pelanggan di wilayah kota semarang.


      2.3   Kerangka Pemikiran
Berdasarkan masalah dan kajian teori yang telah penulis uraikan sebelumnya, maka penulis akan menulis tentang pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Mobil Agya di Jakarta Timur.
Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang barang dan jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk pembelian selanjutnya. Bagi pemasar tahap keputusan pembelian ini adalah tahap yang sangat penting untuk dipahami karena akan berhubungan dengan keberhasilan suatu program pemasaran. Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.
Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang dievaluasi oleh konsumen. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli. Pertama, peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Kedua, peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif.








 
HARGA                                                      KEPUTUSAN
                                                                      PEMBELIAN
 

      2.4.    Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
      H1:        Antara harga dengan keputusan pembelian memiliki faktor yang positif dan signifikan.
      H2 :   Harga Berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Agya di wilayah Jakarta timur .   




























BAB III
METODE PENELITIAN

3.1       Variabel Penelitian dan Definsi Operasional
Definisi variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini digunakan sejumlah variabel yang dibagi menjadi dua bagian yaitu : variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

3.1.1    Variabel Bebas (Independent Variable)
Harga
            Harga merupakan salah satu fakor penting dari sisi penyedia jasa untukmemenangkan suatu persaingan dalam memasarkan produknya. Oleh karena itu harga harusditetapkan .
Menurut Augusty Ferdinand (2006), harga merupakansalah satu variabel penting dalam pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhikonsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, karena berbagai alasan. Alasan ekonomis akan menunjukkan harga yang rendah atau harga terlalu berkompetisi merupakan salah satu pemicu penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran, tetapi alasan psikologis dapat menunjukkan bahwa harga justru merupakan indikator kualitas dan karena itu dirancang sebagai salah satu instrumen penjualan sekaligus sebagai instrument kompetisi yang menentukan.

Adapun Indikator Harga dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yang mencirikan harga yaitu
(Djaslim, 1996) :
a. Harga harus terjangkau oleh daya beli atau kemampuan konsumen.
b. Harga harus memiliki daya saing dengan harga produk lain yang sejenis
c. Kesesuaian antara harga dengan kualitas.




3.1.2    Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian terhadap pembelian mobil Agya di wilayah Jakarta Timur, Keputusan pembelian mobil ini merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk membeli mobil Agya tersebut.

Adapun Variabel Dependen dalam penelitian ini yaitu Keputusan pembelian dengan indikator sebagai berikut :
a.Kemantapan pada sebuah produk
b.Kebiasaan dalam membeli produk
c.Memberikan rekomendasi kepada orang lain
d.Melakukan pembelian ulang (Kotler,1995)

3.2  Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel harga, dan variabel keputusan pembelian yang diukur dengan menggunakan skala Likert. Alasan menggunakan metode pengukuran skala Likert, karena peneliti menggunakan sistem penyebaran angket (kuisioner), sehingga hasilnya digolongkan dalam skala data, yaitu ordinal interval. Selanjutnya metode yang paling efektif untuk ordinal interval adalah skala Likert
.
Sekaran (2006) menyatakan bahwa skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan  pada skala 5 titik. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban  dengan susunan sebagai berikut :

a.Jawaban sangat setuju diberi score 5
b.Jawaban setuju diberi score 4
c.Jawaban kurang setuju diberi score 3
d.Jawaban tidak setuju diberi score 2
e.Jawaban sangat tidak setuju diberi score 1


Rumus skala likert, yaitu :
Keterangan :
RS       = rentang skala
m         = skor maksimal
n          = skor minimal
k          = jumlah kategori
dalam melakukan skala likert dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1                    Kumpulkan sejumlah pertanyaan yang sesuai dengan sikap yang akan diukur dan dapat diidentifikasikan dengan jelas(positif atau tidak negatif)
2                    Berikan pernyataan-pernyataan kepada sekelompok orang responden untuk diisi dengan benar
3                    Responden dari setiap  pernyataan dihitung dengan cara menjumlahkan angka-angka dari setiap pertanyaan sedemikian rupa, sehingga responden yang berada pada posisi yang sama akan menerima secara konsisten nilai angka yang selalu sama. Misalnya untuk bobot nilai 5 untuk sangat p[uas dan bobot nialai 1 untuk sangat tidak puas. Hasil hitung akan didapatkan score tiap-tiap pernyataan dan score  baik untuk tiap responden maupun secara total untuk keseluruhan responden.
4                    Selanjutnya, mencari pernyataan-pernyataan yang tidak dapat digunakan dalam penelitian.patokannya, adalah :
a.       Pernyataan yang tidak lengkap diisi oleh responden
b.      Pernyataan yang secara totalresponden tidak menunjukan korelasi yang substansial dengan nilai totalnya.
5                    Pernyataan-perntaan saringan akhir akan membentuk skala likert, yang dapat dipakai untuk mengukur skala sikap serta menjadi kuesiner baru untuk mengumpulkan data berikutnya.



Pada penelitian ini, responden diharuskan memilih salah satu dari  kelima alter natif jawaban yang tersedia. Nilai yang diperoleh akan  dijumlahkan dan jumlah tersebut menjadi nilai total. Nilai total inilah yang akan ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala Likert.

3.3 Populasi dan Sample
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi adalah para pengguna Mobil Agya di wilayah Jakarta Timur. Karena jumlah populasi yang terlalu banyak sehingga tidak memungkinkan untuk diteliti seluruhnya, maka penelitian ini diteliti dengan sampel. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain sejumlah, tetapi tidak semua, elemen populasi akan membentuk sampel. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Agustus 2012di wilayah Jakarta Timur. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode accidental sampling yaitu jumlah sampelnya ditetapkan terlebih dahulu sesuai dengan tujuan penelitian dan diambil sampelnya secara acak. Penggunaan accidental sampling dikarenakan untuk mempermudah dan mempercepat pengumpulan sampel. Sampel merupakan sebagian atau bagian kecil dari suatu populasi, dan proses pemilihan tersebut dikenal sebagai sampling. Sampel dalam penelitian ini akan digunakan sebagai pertimbangan efisiensi dan mengarah pada sentralisasi permasalahan dengan memfokuskan pada sebagaian dari populasinya.

3.4 Jenis dan Sumber Data
Dilihat dari sumbernya penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :

1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari hasil penyebaran kuesioner kepada pengguna mobil Agya diwilayah Jakarta Timur. Data primer berupa pendapat mengenai keputusan pembelian Mobil Agya di wilayah Jakarta Timur.

2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari berbagai sumber bacaan, diantaranya adalah buku, jurnal,internet maupun media informasi lainnya. Data sekunder berupa kutipan yang diambil dari sumber-sumber yang diperoleh.

3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian ini adalah :
1.      Kuesioner
Tujuan kuesioner adalah memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey, memperoleh informasi dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi mungkin.

3.6 Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data dengan langkah - langkah sebagai berikut :
a.Editing
Adapun tahapan pertama dalam pengolahan data yang peneliti  peroleh dari lapangan dengan melakukan pengecekan terhadap  kemungkinan kesalahan jawaban responden serta ketidak pastian  jawaban responden.
b.Coding
Adalah memberikan tanda atau kode tertentu terhadap alternatif jawaban sejenis atau menggolongkan sehingga dapat memudahkan  peneliti mengenai tabulasi.
c.Tabulasi
Adalah perhitungan data yang telah dikumpulkan dalam masing-masing kategori sampai tersusun dalam tabel yang mudah dimengerti.





3.7  Alat Analisis
Alat analisis adalah alat yang digunakan untuk menganalisis dalam penulisan ilmiah ini adalah :
3.7.1 Analisi Regresi Linear Sederhana
Teknik dalam analisi ini menggunakan analisis regresi linear sederhana, dengan mengguanakan alat bantu software SPSS v 20.0.  Analisis linear sederhana adalah teknik statistic yang digunakan untuk meramal bagaimana keadaaan atau pengaruh variabel independen (bebas) terhadapa variabel devenden (terikat). Variabel independen nya adalah harga. Sedangkan variable devendennya adalah Keputusan Pembelian Konsumen.
          Adapun persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


Y = α + β. X + e
 
 



Keterangan :
            Y                     = Keputusan Pembelian Konsumen
            a                      = Konstanta
            β1 – β7              = Koefisien regresi variabel independen
            X                     = harga
            e                      = Residual

3.7.2 Uji Validitas
Menurut Azwar (1986) Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurannya. Sedangkan Suryabrata (1988) mengatakan bahwa validitas sebagai taraf sejauh mana suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi makin tinggi validitas suatu tes, maka tes itu makin mengenai sasarannya, makin menunjukan apa yang seharusnya ditunjukannya. Peneliti menggunakan kuesioner didalam penelitian sebagai pengumpulan data penelitian,  maka kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin diukur.
Rumus uji Validasi :
Keterangan :
r           = Koefisien validitas item yang dicari
X         = Skor yang di peroleh subjek dari seluruh item
Y         = Skor total
ΣX       = Jumlah skor dalam distribusi X
ΣY       = Jumlah Skor dalam distribusi Y
ΣX2      = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
ΣY2      = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N         = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitasresponden dengan taraf signifikan 5% yaitu jika r hitung mendekati angka 1 maka butir pernyataan dinyatakan valid, sedangkan jika r hitung mendekati angka 0 maka butir pernyataan dinyatakan tidak valid.

3.7.3 Uji Reliabilitas
Menurut Sugiono (2005) Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tepat, maka pengertian reliabilitas berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji keandalan alat ukur dengan menggunakan teknik Cronbach Alpa. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut :

Keterangan :
r11         = Reliabilitas instrumen
k          = banyaknya butir pertanyaan atau butir soal
Σδb2     = Jumlah varians butir soal
δt2          = Varians total

Jumlah varians butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian dijumlahkan taip butirnya, kemudian dijumlahkan sebagai berikut ini  :
Ketersngsn :
δ         = Varians
ΣX       = Jumlah skor
n          = Jumlah responden
Didalam menentukan hasil reliabilitas instrumen penelitian dapat dilihat berdasarkan ketentuansebagai berikut :
1.      r hitung > r tabel, maka instrumen dikatakan realibel
2.      r hitung < r tabel, maka instrumen dikatakan tidak realibel







Tidak ada komentar:

Posting Komentar